Financial check up
Income > expense, Pengasilan lebih besar dari pengeluaran (income dari banyak sumber lebih baik, agar tidak ada ketergantungan income dari 1 sumber)
Menabung minimal 10% dari income (mem bangun habit menabung)
Dana darurat min 6X pengeluaran pokok bulanan (kebutuhan hedon tidak dimasukan)
cara hitung, misal kebutuhan pokok 1 orang = Rp. 3.000.000 X 6 = Rp. 18.000.000
jika punya 1 orang istri maka Rp. 18.000.000 X 2 = Rp. 36.000.000, dan seterusnya bila punya anak
simpan dana darurat pada instrumen keuangan yang paling aman, misal reksadana pasar uang, jangan yang fluktuatif, jika takut maka biasa di taruh di tabungan biasa.
Hutang maksimal 30% dari asset, maka hitung asset (rumah, kendaraan, dll)
Cicilan hutang maksimal 30 % dari income
-----
Pembagian Pendapatan/ Gaji Bulanan
50/30/20 Budgeting Formula, Elizabeth Warren, pencipta formula 50/30/20
Hutang
Dibagi 2, yaitu :
Hutang produktif, yaitu meminjam untuk kegiatan yang menghasilkan uang
Hutang konsumtif, yaitu meminjam untuk kegiatan yang tidak menghasilkan uang
Atas hutang konsumtif, langkah melunasi hutang :
Jangan ambil hutang baru
Hitung sesuai budget
Perlahan lunasi hutang: debt avalanche (fokus lunasi hutang dengan cicilan terkecil, lebih cepat terlunasi) & snowball method (fokus lunasi hutang dengan prosentase bunga terbesar), lihat 2 tabel dibawah ini
cari uang tambahan dengan side job atau jual/sewa/gadai asset
Cara Mengatur Uang Ala Financial Planner
Setelah pensiuan mau bagaimana ?
Asuransi
Asuransi = membeli proteksi, bukan investasi
Mengapa butuh asuransi atau proteksi, karena kita tidak tahu hari esok akan bagaimana, jika kita tidak tahu dan melindungi, maka asuransi atas resiko.
Ausransi yang dibutuhkan adalah, berapa usia dan tertanggung kamu
Financial Goal
Spesifik
Untuk memulainya, tanya 5W
2. Attainable (dapat dicapai)
3. Realistic
Time Value Of Money
Jadi investasi adalah kendaraan yang bisa membuat kamu sampai pada tujuan keuangan kamu dengan lebih cepat dan lebih murah, dan waktu adalah sahabat kita dalam berinvestasi. semakin cepat kamu mulai berinvestasinya maka kamu juga akan semakin cepat dan semakin murah untuk mencapai tujuan investasi kamu.
Profil Resiko
Produk Investasi
Reksadana
Kecerdasan Keuangan
Banyak orang hanya mengetahui bahwa yang namanya income itu hanya satu active income, padahal income itu ada tiga, yaitu :
Active income
adalah segala income yang kita dapatkan kalau kita bekerja baru kita mendapatkan income. Mau jadi dokter, pedagang, pegawai negeri, selama anda aktif dapat income namanya active income
Passive income
inilah income yang paling penting dalam kehidupan kita yang harus menjadi fokus kita yaitu namanya passif income kita tidur pun bisa mendapatkan income. Passive income ada 3, yaitu:
Paper aset (aset kertas), dari saham kita menerima dividen tidur pun dapat dividen dapat dividen dari kertas deposito setiap bulan masih dapat bunga, surat berharga pemerintah, obligasi, royalty Anda nulis lagu Anda ngarang lagu Anda nulis buku Anda membuat film yang di mana setiap orang rter Anda masih dapatkan passive income.
Properti. bisa sewakan atau kita bagi hasilkan sawah kita bagi hasilkan Kebon kita bagi hasilkan jangan olah orang lain atau kita sewa-sewakan itu passive income dari properti.
bisnis yang jalan tanpa kita, misalnya laundry yang sudah jalan tanpa kita, ada restoran, atau franchise yang di mana bisa menghasilkan passive income. tidur pun kita tetap mendapatkan income.
Portfolio income
adalah Capital Gain, kenaikan dari harta kita, misalnya:
Punya emas tadinya beli 100 juta sekarang 1,4 miliar ini misalnya beli
Rumah 1 M setelah 10 tahun Jadi 10 M, sebelumnya dapat Capital Gain kenaikan harga portfolio income kita ini Naik 10 M.
Pengeluaran
Pengeluaran kalau kita mau cerdas secara keuangan, ada 4 jenis pengeluaran, yaitu:
Pengeluaran produktif
adalah Semua pengeluaran yang membuat income/ pendapatan kita naik, aktif income kita naik terus kemudian passif income kita naik, portfolio income atau yang namanya capital gain kita naik, ini adalah pengeluaran yang produktif.
Pengeluaran konsumtif
adalah apapun pengeluaran Anda termasuk biaya karyawan, biaya marketing, nambah mesin, beli komputer, beli mobil, yang tidak meningkatkan penghasilan Anda, bahkan mengurangi. Bahayanya karyawannya bertambah namun penghasilannya tidak bertambah. Mesin baru nambah, penyusutannya nambah, keluar biaya macam-macam, tapi produktivitasnya tidak nambah, income-nya gak tambah itulah pengeluangan yang konsumtif
Pengeluangan konsumtif ada 3, yaitu :
Langsung hilang/ habis, contohnya seperti makan, minum, beli baju
Pasif spending, kita tidur pun uang kita hilang, misalnya segala macam cicilan, contohnya : cicilan properti, handphone, mobil. Segala macam cicilan namanya passif spending gak nyicil hilang semua biaya listrik air telepon, internet, YouTube premium, spotify, netflix, ya Itu semuanya, passif spending ini bukan pengeluaran yang paling, yang paling bahaya adalah namanya Invisible spending.
Invisible spending, kita tahu-tahu miskin tanpa kita sadar pengeluaran yang datangnya dari penurunan nilai aset kita ini adalah yang sangat-sangat berbahaya. yang paling bahaya adalah inflasi, inflasi ini begitu berbahayanya tanpa sadar, daya beli kita berkurang. Deposito dapat bunga kecil eh inflasinya lebih gede dari bunga deposito. Hal tersebut berat, membuat daya beli kita menurun. Kemudian berikutnya yang bahaya lagi adalah elektronik, elektronik yang anda pegang yang anda lihat harganya turun terus, mobil dulu S Class terbaru 1,850 M setelah 7 tahun jual tinggal 350 juta rugi 1,5 M. Tanpa sadar kalau anda belinya dari passive income sih boleh tapi bahaya sekali pengeluaran-pengeluaran yang membuat kita harganya turun dan kita miskin tanpa kita sadari.
Pengeluaran yang tampaknya produktif ternyata konsumtif
Salah satunya seperti tadi nambah karyawan nambah mesin nambah komputer nambah kendaraan atau hingga biaya marketing ternyata tidak menghasilkan lebih dari biaya yang kita keluarkan berarti itu konsumtif. Beli motor cicil 3 tahun setelah ditotal harganya 60 juta, padahal barunya 30 juta, padahal bekasnya 3 tahun hanya 20 juta. Pengeluaran terkesannya produktif karena dia bilang Oh saya kan untuk kerja karena ada Invisible spending-nya yang turun luar biasa. Nah padahal dia bisa beli sepeda motor yang bekas 3 tahun. Kalau anda mau belajar Ayo belajar pisahkan terima duit berapa pun sisihan cari barang-barang yang produktif jangan yang konsumtif, kalau bisa Bekas kenapa harus beli baru, kalau bisa beli yang murah Kenapa harus beli yang mahal. Oh gampang rusak ya kalau rusak kan sedikit selama kita gak perlu untuk apa, jadi jangan beli yang kepengin tapi beli yang perlu.
Pengeluaran yang tampaknya konsumtif ternyata produktif
ada tiga:
Untuk belajar
Kesannya konsumtif, dikatakan Waren Baffet investasi terbaik yang bisa dilakukan adalah investasi pada dirimu sendiri. Semakin banyak mau belajar, semakin banyak yang akan kamu hasilkan. Menurut Benyamin Franklin itu 1 sen yang ditaruh di kepala kita, maka jutaan kalimasuk ke kantong kita. That's true itu penting sekali, jadi kesannya konsumtif tapi ternyata produktif
Bergaul dengan orang-orang yang lebih sukses
untuk dapat pengetahuan, kenalan hingga permodalan. Ikut roll roys Club ya butuh Modal, tapi Sekali lagi anda bergaul dengan orang-orang yang jauh lebih sukses itu seringkiali butuh biaya dan biaya itu kembali ke kantung Anda bisa ribuan kali, ratusan kali, milaran kali tergantung. Nah ternyata orang yang sukses atau orang yang lebih kaya tentu saja ada hal-hal yang negatif hal-hal yang negatif jangan diikuti, tapi belajarlah hal-hal yang positif dari mereka. Kenapa mereka bisa kaya kalau mereka kaya dengan negatif gak usah kita ikuti, yang positif saja
Beramal
Kita tidak bisa memberikan lebih dari apa yang Tuhan berikat kepada kita. ini yang luar biasa kita tidak akan pernah bisa yang namanya lebih dari yang Tuhan berikan kepada kita. Kalau gak percaya Kalau saya mau beli ginjal Anda kira-kira harganya berapa. Kalau saya mau beli jantung Anda dijual enggak? otak anda 100 T ?. Karunia Tuhan ini sudah unlimited nilainya. Amallah nanti akan kembali ke tempat anda berlipat-lipat ganda.
Soal gaya dan tekanan
Hukum alam atau hukum fisika bahwa p=f/a
P= tekanan
tekanan itu adalah gaya (f) dibanding dengan faktor pembaginya adalah areal (a). Kalau gayanya besar maka tekanannya besar. berarti Kalau Anda banyak tekanan dalam kehidupan bisa jadi Anda kebanyakan gaya terus, kemudian kalau masa tua Anda susah, bisa jadi mudanya kebanyakan gaya. Nah sekarang bagaimana gaya tanpa tekanan? tadi faktor pembaginya tekanan itu kan gaya dibagi area, area pembaginya harus besar jadi tekanannya tidak terasa area pembaginya ini adalah apa pasif income Jadi anda besarkan passif income Anda sampai segede gajah, Anda bergaya segede kebo maka anda hidup tanpa tekanan atau tekanannya terasa ringan.